top of page

Apa yang Dimaksud dengan UMKM? Definisi, Jenis, dan Contohnya

Menurut survei Asia Pasifik Entrepreneurship 2021, sebanyak 72% kaum muda lebih tertarik untuk terjun sebagai pengusaha. Apakah Anda termasuk salah satunya? Dengan semakin bertumbuhnya minat generasi muda terhadap kewirausahaan, tidak mengherankan bahwa jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus meningkat.


Berdasarkan data resmi dari Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2021 saja, jumlah UMKM di Indonesia telah mencapai 64,2 juta. Pertumbuhan yang signifikan dalam jumlah pelaku UMKM menjadikan sektor ini sebagai elemen krusial dalam perekonomian Indonesia.


UMKM di Indonesia dibagi berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah. Ragam kriteria ini memperinci jenis-jenis UMKM. Bagi mereka yang masih bertanya-tanya mengenai apa itu UMKM, serta kriteria dan peranannya dalam perekonomian Indonesia, simaklah penjelasan berikut.


Apa itu UMKM?

UMKM, singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, mengacu pada entitas ekonomi yang terdiri dari individu, keluarga, kelompok, atau perseroan yang beroperasi dalam ranah komersial dengan lisensi resmi. Tujuan utama UMKM adalah menghasilkan produk dan layanan yang kompetitif dan berkualitas.


Data yang tersedia hingga tahun 2022 menunjukkan bahwa ada lebih dari 8 juta UMKM di Indonesia. Baik pemerintah pusat maupun daerah terus memperkuat dukungan terhadap sektor UMKM, dengan target mencapai lebih dari 25 juta entitas pada tahun 2023.


Namun, UMKM bukanlah jenis usaha yang bisa dijalankan oleh siapa saja secara sembarangan. Ada proses, kriteria, dan klasifikasi yang harus dipenuhi oleh setiap calon wirausaha sebelum mereka dapat diakui sebagai bagian dari UMKM.



Kriteria UMKM

Berikut adalah penjabaran yang komprehensif mengenai kriteria UMKM, yang telah diatur dalam peraturan negara dan tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) yang dikeluarkan pada tahun 2021.


Kriteria Kecil

Kriteria ini mencakup usaha komersial yang didirikan secara mandiri oleh individu, kelompok, atau perseroan. Usaha tersebut tidak termasuk kantor cabang, perwakilan, atau bentuk bantuannya.


Usaha yang termasuk dalam kriteria ini memiliki modal lebih dari Rp 1 miliar dan menghasilkan keuntungan lebih dari Rp 2 miliar. Contohnya termasuk usaha seperti laundry, bengkel sepeda motor, fotokopi, dan rumah makan.


Kriteria Mikro

Kriteria ini merujuk pada jenis usaha komersial yang menggunakan modal usaha kurang dari Rp 1 miliar.


Namun, tidak semua jenis usaha komersial dapat masuk ke dalam kategori ini, melainkan harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.


Usaha dalam kategori ini memiliki batasan keuntungan yang tidak boleh lebih dari Rp 2 miliar. Contohnya adalah pedagang kaki lima, usaha rumah tangga, potong rambut, dan warung kelontong.


Kriteria Menengah

Kriteria terakhir adalah kategori menengah, yang mencakup usaha komersial dengan modal usaha lebih dari Rp 5 miliar dan keuntungan tidak lebih dari Rp 50 miliar.


Usaha yang termasuk dalam kategori ini juga harus berdiri secara mandiri, tidak sebagai cabang, perwakilan, atau bentuk lainnya.


Contoh usaha yang termasuk dalam kriteria ini adalah kebun, sawah, ladang, toko bangunan, dan sejenisnya.


Jenis UMKM

UMKM, singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, adalah jenis usaha yang umumnya dimiliki oleh individu atau perusahaan kecil. Meskipun berskala kecil, UMKM di Indonesia memiliki potensi untuk berkembang baik secara online maupun offline.


Dalam ranah UMKM, terdapat berbagai jenis produk yang dapat dipasarkan. Di Indonesia, beberapa jenis UMKM yang sangat populer meliputi bidang fashion, kuliner, produk kecantikan, digital, dan agribisnis.


UMKM Bidang Fashion

Bisnis fashion merupakan salah satu jenis UMKM yang diminati luas oleh masyarakat. Para pelaku bisnis fashion senantiasa berinovasi dan mengikuti tren zaman untuk menarik konsumen. Mereka dapat menjadi produsen, reseller, atau dropshipper produk fashion.


UMKM Bidang Kuliner

Usaha kuliner dapat bertahan lama bahkan di tengah krisis, karena makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Para pelaku UMKM di bidang kuliner harus fokus pada keunggulan produk dan memahami variasi selera konsumen.



UMKM Produk Kecantikan

Produk kecantikan juga menjadi pilihan yang populer di kalangan pelaku UMKM. Dengan melihat tingginya permintaan akan produk kecantikan, pelaku bisnis UMKM dapat menonjolkan kelebihan produknya dan memanfaatkan bahan berkualitas untuk menarik konsumen.


UMKM Digital

Dengan meningkatnya kebutuhan akan layanan digital, bisnis UMKM di bidang digital semakin diminati.


Bisnis ini umumnya beroperasi secara online, menawarkan layanan seperti desain grafis, pembuatan situs web, penulisan konten, dan manajemen media sosial.


UMKM Agribisnis

Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar di bidang agribisnis. Para pelaku UMKM dapat mengembangkan usaha dengan menanam bahan pokok makanan seperti sayuran, buah-buahan, dan padi. Mereka dapat menjual hasil panen secara offline maupun online, memperluas target pasar mereka.


Dengan beragam pilihan jenis usaha UMKM yang dapat dijalankan, para pelaku usaha memiliki kesempatan untuk berkembang dan memanfaatkan pasar yang luas di Indonesia.


Contoh Bisnis UMKM

Berikut adalah beberapa contoh bisnis UMKM yang dapat dijalankan:


Usaha Kuliner

Bisnis di sektor kuliner atau makanan memiliki potensi yang tak terbatas. Menjual berbagai jenis makanan (berat atau ringan) dan minuman merupakan pilihan yang populer dalam memulai bisnis.


Kebutuhan akan makanan dan minuman adalah hal yang konstan dicari oleh banyak orang, membuat bisnis ini sangat menarik.


Selain itu, bisnis kuliner dapat dimulai dari rumah, seperti membuka warung nasi, kafe kecil, jasa katering, penjualan kue tradisional, dan sebagainya.


Bisnis Fashion

Bisnis di sektor fashion juga menjadi favorit di kalangan pelaku usaha. Ada beberapa cara untuk menjalankan bisnis fashion, seperti memproduksi sendiri, menjadi reseller, dropshipper, atau menjual pakaian bekas atau thrift shop.


Pakaian adalah kebutuhan primer sehingga permintaan terhadap produk fashion selalu ada. Produk yang dapat dijual mencakup berbagai macam pakaian, sepatu, tas, pakaian tidur, busana kerja, busana muslim, pakaian anak-anak, dan lainnya.


Toko Kelontong

Toko kelontong menyediakan kebutuhan sehari-hari dan merupakan contoh bisnis UMKM, terutama untuk bisnis mikro.


Toko kelontong menawarkan berbagai produk yang dibutuhkan banyak orang, seperti minuman, makanan ringan, barang-barang kebutuhan sehari-hari, dan lainnya.

Meskipun bersaing dengan minimarket, toko kelontong tetap diperlukan karena memberikan kenyamanan berbelanja.


Bahkan, toko kelontong bisa dijalankan dari rumah dengan memanfaatkan ruang yang tersedia.



Usaha Kerajinan Tangan

Bisnis kerajinan tangan sering ditemui di daerah wisata dan dapat dijadikan cenderamata atau oleh-oleh.


Namun, potensi bisnis ini tidak hanya terbatas pada daerah wisata. Ada beragam produk yang bisa dibuat dari kerajinan tangan, seperti rajutan, lilin aromaterapi, kerajinan makrame, dan lainnya.


Usaha Laundry

Dengan gaya hidup yang semakin sibuk, banyak orang kesulitan menyelesaikan pekerjaan rumah, termasuk mencuci pakaian. Ini menciptakan peluang bagi bisnis jasa laundry.

Bisnis binatu atau laundry adalah contoh bisnis kecil yang dapat dijalankan, terutama di area sekitar kampus di mana banyak mahasiswa membutuhkan jasa laundry.


Ingin mengadakan acara yang tak terlupakan dan tanpa stres? Percayakanlah pada kami, tim event organizer Jakarta yang berpengalaman dan siap membantu mewujudkan setiap detail acara impian Anda!


Dengan layanan yang profesional dan kreatif, kami akan membantu Anda mengatasi semua persiapan mulai dari konsep hingga pelaksanaan acara, sehingga Anda dapat menikmati momen istimewa tanpa khawatir tentang segala hal teknis.


Jangan biarkan kesibukan merampas kegembiraan Anda dalam merencanakan acara. Hubungi kami sekarang juga dan mari kita buat acara Anda menjadi sukses bersama-sama!


3 views0 comments

Comments


bottom of page