top of page

Inilah Makna Stakeholder, Yuk Baca Informasinya!

Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan dinamis, peran stakeholder menjadi semakin vital dalam menjaga kelangsungan dan kesuksesan suatu perusahaan.


Stakeholder merujuk kepada individu, kelompok, atau entitas yang memiliki kepentingan dalam perusahaan, dan seringkali memegang peranan kunci dalam perjalanan bisnis perusahaan tersebut.


Mereka memiliki pengaruh yang signifikan dalam berbagai aspek, mulai dari pengambilan keputusan strategis hingga menjaga citra perusahaan.


Stakeholder terlibat dalam berbagai tingkatan dan berperan dalam membentuk visi, misi, serta arah strategis perusahaan.


Sebagai contoh, pemegang saham memiliki kepentingan finansial yang besar terhadap kinerja perusahaan. Selain itu, pelanggan juga termasuk dalam stakeholder karena mereka dapat mempengaruhi citra perusahaan melalui tingkat kepuasan mereka.


Namun, siapa sebenarnya yang termasuk dalam kategori stakeholder di dunia bisnis? Mari kita bahas lebih lanjut!



Apa Itu Stakeholder?

Stakeholder, menurut penjabaran dari Corporate Finance Institute, merujuk pada pemangku kepentingan dalam konteks tertentu.


Mereka merupakan individu, entitas, atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam suatu organisasi seperti perusahaan, serta memiliki kapasitas untuk mempengaruhi atau dipengaruhi oleh operasi bisnis tersebut.


Contoh dari stakeholder umumnya meliputi karyawan, pelanggan, pemegang saham, masyarakat umum, dan pemerintah.


Pada dasarnya, suatu bisnis tidak dapat berdiri sendiri. Untuk mencapai visi dan misi perusahaan, penting bagi mereka untuk menjaga hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan guna mencapai tujuan bisnis mereka.


Sebagai contoh, ketika suatu perusahaan berencana untuk mengembangkan produk baru, penting bagi mereka untuk mengenali siapa saja yang termasuk dalam stakeholder, baik secara langsung maupun tidak langsung.


Dengan pemahaman yang mendalam mengenai peran stakeholder, perusahaan dapat mengidentifikasi tujuan dan harapan terkait dengan produk yang akan mereka kembangkan.

Stakeholder yang terlibat secara langsung dalam bisnis, seperti pemilik, pemegang saham, dan karyawan, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan suatu proyek yang sedang dilaksanakan.


Kesuksesan proyek sangat bergantung pada kerjasama antara pemilik, pemegang saham, dan bahkan pihak manajerial dan karyawan.


Di sisi lain, stakeholder yang tidak terlibat secara langsung tetap memiliki potensi untuk mempengaruhi arah bisnis.


Sebagai contoh, pelanggan dapat mengubah kebiasaan pembelian mereka, atau bahkan pemerintah dapat mengubah peraturan atau undang-undang yang dapat memengaruhi jalannya bisnis.



Jenis-jenis Stakeholder

Stakeholder sering dibagi menjadi dua kategori utama: internal dan eksternal. Namun, siapa saja yang memiliki peran dalam kedua kategori tersebut?


Stakeholder Internal

Stakeholder internal terlibat langsung dalam operasi sehari-hari dan proses pengambilan keputusan perusahaan.


Mereka memiliki peran kunci dalam menjalankan bisnis. Contoh stakeholder internal meliputi:


a. Pemilik

Pemilik memiliki kepemilikan langsung dalam bisnis dan memiliki kepentingan finansial utama dalam keuntungan perusahaan. Ini bisa berupa pemilik tunggal atau para pemegang saham.


b. Karyawan

Karyawan menyumbang pada operasi harian dan memiliki kepentingan dalam hal gaji, kondisi kerja yang baik, dan peluang karir.


c. Manajemen

Manajemen atau eksekutif bertanggung jawab atas pengambilan keputusan strategis dan operasional serta pengelolaan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan.



Stakeholder Eksternal

Stakeholder eksternal tidak terlibat secara langsung dalam operasi perusahaan tetapi memiliki kepentingan yang relevan.


Mereka dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan perusahaan. Beberapa contoh stakeholder eksternal adalah:


a. Pelanggan

Pelanggan membeli produk atau layanan perusahaan dan memiliki kepentingan dalam kualitas produk, harga, dan pelayanan pelanggan.


b. Pemasok

Pemasok menyediakan bahan baku atau layanan yang diperlukan perusahaan dan memiliki kepentingan dalam menjaga hubungan bisnis yang berkelanjutan.


c. Pemerintah

Pemerintah mengatur bisnis dan menerapkan regulasi yang memengaruhi operasi perusahaan, seperti aturan lingkungan, pajak, dan hukum ketenagakerjaan.


Peran Event Organizer dalam Memelihara Hubungan dengan Stakeholder

Hubungan dengan stakeholder menjadi fokus utama bagi profesi Event Organizer. Event Organizer memiliki tanggung jawab penting dalam membangun dan menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.


Ini tidak hanya mencakup eksternal, tetapi juga stakeholder internal, yang juga menjadi perhatian bagi EO.


Event Organizer harus dapat mengidentifikasi dan memahami kepentingan semua stakeholder, termasuk karyawan, pelanggan, mitra bisnis, pemegang saham, pemerintah, media, dan masyarakat umum.


Komunikasi yang jujur dan terbuka menjadi kunci, yang berarti menyampaikan informasi yang akurat, transparan, dan relevan.


Ketika situasi krisis muncul, Event Organizer berperan penting dalam mengelola respons dan menjaga kepercayaan stakeholder. Mereka harus merancang strategi komunikasi yang efektif untuk mengatasi masalah dan meminimalisir dampak negatifnya.


XOEO Indonesia merupakan salah satu Event Organizer Jakarta yang dapat menjadi solusi bagi Anda untuk mengadakan acara yang lebih menarik.


3 views0 comments

コメント


bottom of page